hatimu; kota. sedang aku hanya pejalan kelelahan yang tak berani meminta ijin menetap.
pikiranmu; hutan. sedang aku hanya daun getas yang ditiupterbangkan angin. hilang kemana entah.
matamu; jendela tertutup. sedang aku hanya angin yang coba mengetuk. tak tertampak retinamu.
jemarimu; tiang dermaga. sedang aku hanya sampan kecil patah, teronggok di tepi pantai—tak bisa menyentuhmu.
kakimu; seribu kecepatan. sedang kakiku hanya sepasang tungkai kelelahan—tak mampu menyamakan langkah.
kau; seluruh yang tak bisa disentuh segalaku.
0 komentar:
Posting Komentar