Laman

Ads 468x60px

Jumat, 30 Agustus 2013

PENAT

Aku harus terus membuat diriku sibuk, iya ... mungkin seperti itu, menghabiskan waktu entah apa asal aku tak berada di depan layar persegi panjang ini. Mencoba acuh tentang jingga ungu, rona pena, rajutan kata
dan saudara-saudara tentang sastra. Ini hanya membuang waktu, pikirku waktu itu.
Terus membaca namun entah apa yang di dapat. Meski selajutnya aku sadar, membaca bukan hanya untuk sekedar mendapatkan ilmu, mencoba menguncinya di dalam lembari besar bernama otak.
Aku selalu bilang, aku akan melalukan apapun yang aku suka. Mecoba melakukan satu persatu daftar semu yang aku rancang dalam memori dropboxku, semua yang aku suka. Tanpa mencoba untuk mencari sesuatu yang membuatmu suka dengan yang lain. sesuatu yang menunggumu untuk menyukainya.
Hampiri yang baru itu, begitu bisik pohon mangga di depan rumahku. Mungkin selalu bosan yang hanya melihatku memperhatikan senja sore,
menunggu, barang kali akan ada senja unggu diujung sapanya nanti. Senja Unggu yang slalu ditunggu setiap hadirnya. Aku mencoba ba ba ba ba ba .................. Zzzzzztttt -,- ngantuk | udah malem | mata pedes | Sekiannnnnn

byeee
di sudut ruang tengah | 23.35

:)

kalian itu teman-teman yang aku sayangi
dan akan tetap seperti itu sampai kapanpun

Rabu, 14 Agustus 2013

Berdosakah Bila Saya Larut dalam Chatting dan Media Sosial yang Marak Hari Ini?

 media sosial
KIBLAT.NET – Saat ini banyak sekali media sosial dan chatting yang bisa dikatakan tidak bisa terpisah dari kita, bahkan usai salam dari shalat pun adakalanya langsung chattingan. Pertanyaan saya, apakah yang saya tulis termasuk perbuatan menyia-nyiakan waktu dan tidak bermanfaat? Ini termasuk perkara mubah ataukah justru saya akan mempertanggungjawabkan semua yang saya tulis atau katakan di situ?
Jawab: Tentu saja setiap orang bertanggung jawab atas setiap kata-kata dan tindakan, termasuk yang ditulis oleh tangannya. Allah berfirman,  

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, ‘Ini dari Allah,’ (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah: 79).
Bahkan manusia akan terkejut ketika melihat semua yang pernah dilakukan di dunia tertulis dalam catatan amalnya, “Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, ‘Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun.” (Al-Kahfi: 49)

Karena itulah, seorang hamba hendaknya selalu merasa diawasi oleh Allah ketika menulis. Seorang penyair membuat ungkapan yang sangat indah:
Setiap penulis itu akan diuji dan waktu akan mengabadikan apa yang digoreskan oleh tangannya
Karena itu janganlah engkau menulis kecuali yang menyenangkan dirimu saat engkau melihatnya di akhirat.
Imam Nawawi menjelaskan hadits “siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya mengatakan yang baik atau diam” dengan ungkapan, “Bila seseorang ingin berbicara, sedangkan yang diucapkan adalah baik dan mendatangkan pahala, maka hendaknya ia mengatakannya. Bila ia tidak melihat adanya kebaikan bila mengatakannya, hendaknya ia diam. Dengan demikian, berbicara/ menulis yang sifatnya mubah diperintahkan agar tidak dilakukan karena dikhawatirkan bisa menjerumuskan kepada perkara yang haram dan makruh.”
Namun, ketika melihat adanya suatu kebaikan, kita hendaknya tidak memilih diam dan tidak menanggapi. Dalam hal ini, berbicara atau mengungkapkannya dalam tulisa di chatting lebih baik daripada diam. Ahli ilmu mengatakan, “Perkataan yang baik itu ghanimah, sedangkan diam adalah keselamatan. Ghaniman lebih utama daripada keselamatan.
Ibnu Rajab mengatakan, “Orang-orang saling bercakap-cakap di majelis Al-Ahnaf bin Qais tentang manakah yang lebih baik, diam atau berbicara. Maka Al-Ahnaf mengatakan, ‘Berbicara lebih baik karena keutamaan diam itu hanya disukai oleh pelakunya, sedangkan ucapan yang baik bisa mendatangkan kebaikan bagi orang yang mendengarnya.”
Umar bin Abdul Aziz ketika mendengar seseorang berkata, “Orang yang diam karena tahu diam lebih baik sama dengan orang yang berbicara karena berbicara itu lebih baik,” ia pun menjawab, “Saya berharap, orang yang berbicara karena tahu bahwa berbicara lebih baik itu lebih bagus keadaannya pada hari kiamat karena orang ini membawa manfaat bagi orang lain, sedangkan orang yang diam hanya membawa manfaat untuk dirinya sendiri.”
Editor: Agus Abdullah

source : kiblat.net 

Jumat, 09 Agustus 2013

kubayangkan

kubayangkan diri sebagai angin, bertangan udara membelai sekujurmu,
bersuara sebagai desau paling parau, mencoba membisiki telingamu. kubayangkan diri sebagai srikandi langit, menunggang kuda bersayap. bersembunyi di awan-gemawan, menjengukmu di kotamu.
atau kubayangkan diri sebagai buah cahaya. menerangmu dalam gelap,
bersembunyi disudut kamarmu dan memandangmu diam-diam. aku juga membayangkan diri sebagai peri mimpi. meletakkan sekeping mimpi dikeningmu. sekeping mimpi yang sekiranya memberitahumu,
bahwa aku ada. atau menjadi sebuah buku. yang memikat matamu,yang kau sibak halamannya sebelum tidur. dan kau biarkan terbuka disampingmu,tertindih lenganmu. atau terkadang, kubayangkan diriku penyihir mahir. dengan tongkat di tangan kanan, dan mantra sakti. hingga dalam sekejap,
‘abrakadabra’ engkaupun datang.

#layang-layang merah jambu 

seluruh yang tak bisa disentuh segalaku

hatimu; kota. sedang aku hanya pejalan kelelahan yang tak berani meminta ijin menetap.
pikiranmu; hutan. sedang aku hanya daun getas yang ditiupterbangkan angin. hilang kemana entah.
matamu; jendela tertutup. sedang aku hanya angin yang coba mengetuk. tak tertampak retinamu.
jemarimu; tiang dermaga. sedang aku hanya sampan kecil patah, teronggok di tepi pantai—tak bisa menyentuhmu.
kakimu; seribu kecepatan. sedang kakiku hanya sepasang tungkai kelelahan—tak mampu menyamakan langkah.
kau; seluruh yang tak bisa disentuh segalaku.

Kamis, 08 Agustus 2013



Duhai Akhwat Facebooker, Renungkan ini...

Duhai akhwat yang kukagumi
Yang memiliki iman di hati
Dengarlah suara hati para lelaki
Sudahi menebar simpati
Hentikan bermanja pada kami
Kami ikhwan biasa yang tidak suci
Yang ingin teguh di jalan Ilahi.
Duhai yang kukasihi para akhwat
Yang memiliki malu, hormat dan martabat
Kami adalah pria biasa yang mudah terpikat
Iman kami tak sekuat para nabi dan sahabat
Fotomu bertebaran menggoda dan mengusik syahwat
Kecantikanmu menembus hati yang taat syariat.
Duhai akhwat yang kusanjungi
Jangan hajar emosi dan jiwa kami
Dengan perhatian yang murah
Jiwa ini terasa gerah
dengan pujian yang membuncah.
Duhai akhwat yang kupuja
Engkau adalah mutiara berharga
Harapan bangsa dan agama
Bukan hanya fisik yang harus dijaga
Akhlak juga harus dihiasi
dengan lembaran hidup islami
Engkau akan terlihat anggun
Bukan karena pengagummu yang berjibun
Tapi karena sikapmu yang santun
Engkau semakin mempesona
Dengan izzahmu yang terjaga
Engkau semakin cantik memikat
Karena kepribadianmu yang sesuai syari'at
Renungkanlah duhai akhwat...

Wahai Ikhwan Facebooker, Jangan Lumpuhkan Hati Kami...
Wahai Ikhwan FB,
Yang masih memiliki hati
Dengarlah jeritan hati kami
Sudahi merayu kami
Hentikan menebar simpati.
Kami hanyalah akhwat
Yang ingin menggapai cinta Ilahi
Yang mempunyai iman setipis ari
Menghadapi sikapmu yang tak terkendali
Terkadang kami tak cukup kuat.
Wahai Ikhwan FB,
Yang masih mempunyai nurani
Dengarlah suara hati kami
Jangan rintangi dakwah kami
Jangan matikan komitmen kami
Jangan serang kami dengan komentar basi.
Kami hanyalah akhwat biasa
Yang sedang mencari jati diri sejati
Yang tak sekuat iman istri para Nabi
Kami risih dengan candamu yang menjadi-jadi.
Wahai Ikhwan FB,
Yang mempunyai lubuk hati
Dengarlah keluhan jiwa kami
Jangan goda kami dengan ta'aruf islami
Jika hanya sekedar mencari sensasi
Hati kami bukanlah kelinci semurah kue serabi
Kami akhwat yang menjunjung amanah Ilahi
Mengemban dakwah dalam naungan visi dan misi.
Wahai Ikhwan FB,
Yang memiliki belas asih
Dengarlah pinta kami
Hargai hijab lebar kami
Bantulah kami kokohkan harga diri
Jangan lucuti semangat kami
Jangan runtuhkan ketegaran kami
Tolong kami,
Wahai para ikhwan FB
Jika kalian masih mempunyai hati nurani.
Sumber: Aniezha Imoethiya (FB)

Defenisi Jaringan LAN, MAN, WAN, dan WiFi

1. Jaringan LAN
Jaringan LAN adalah istilah kebanyakan orang indonesia yang maksudnya adalah Jaringan Wilayah Lokal atau dalam bahasa inggris LAN (Lokal Area Network), yaitu jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, warnet, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

Saat ini kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat hub atau switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Biasanya LAN dengan teknologi Wi-fi sudah diterapkan ditempat-tempat seperti mal, cafe, kampus dll.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer atau scanner. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut. Dan jika server itu dihubungkan ke internet, semua komputer dalam jaringan LAN tersebut bisa ikut terhubung ke internet hanya dengan satu modem di server.

Gambar Jaringan LAN


2. Jaringan MAN
Pengertian Metropolitan Area Network (MAN),MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, area yang digunakan adalah dalam sebuah negara.Dalam hal ini jaringan komputer menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan LAN ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan pada Bank (sistem Online Perbankan). Setiap bank tentunya memiliki kantor pusat dan kantor cabang. Di setiap kantor baik kantor cabang maupun kantor pusat tentunya memiliki LAN, penggabungan LAN – LAN di setiap kantor ini akan membentuk sebuah MAN.
MAN biasanya mampu menunjang data teks dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel atau gelombang radio.
Lihat gambar dibawah ini.

Metropolitan Area Network

Keuntungan MAN:
Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh ATM Bank unluk wilayah nasional)
Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting
dan Video Conference (ViCon).
Kerugian MAN:
Biaya operasional mahal.
Instalasi infrastrukturnya tidak mudah.
Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).

3.Jaringan WAN
Pengertian Wide Area Network (WAN), WAN adalah jaringan komputer dengan jangkauan area geografi yang paling luas, antar negara, antar benua bahkan keluar angkasa (sebagai contoh jaringan internet yang menggunakan sistem koneksi satelit).

Wide Area Network
Keuntungan WAN:
Penggunaan kartu kredit di seluruh dunia
Pengambilan uang dengan jaringan internasional (ATM Internasional)
Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video Conference (ViCon).
Pooling data dan up date data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
Data dapat dikirim melalui e-mail.
Kerugian WAN:
Biaya operasional mahal.
Susah dalam instalasi infrastrukturnya.
Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).

4.Jaringan WIFI
WiFi atau dikenal juga dengan Wireless LAN telah banyak digunakan baik untuk keperluan privat maupun keperluan korporasi (perusahaan). Seiring dengan kebutuhan akan akses wireless internet dan telah menjamurnya produk notebook yang terintegrasi dengan WiFi, membuat WiFi mudah dikenal oleh masyarakat.

Dengan didukung oleh keuntungan bila memanfaatkan WiFi maka hampir di setiap sudut kota terutama daerah “hot” telah dipasang apa yang namanya Hotspot. Bahkan dengan memiliki hotspot akan meningkatkan brand image baik dari sisi operator maupun dari pemilik lokasi misalkan kafe, sekolah, rumah sakit dan lain sebagainya.

Gambar Jaringan WiFi

Senin, 05 Agustus 2013

Saat hujan

Berteriaklah di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak

Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk2nya lebih tinggi dari kepala
agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari

Termenunglah di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu

Dan, menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqEMwadbauf9e7WNZ_3dK_LttEeK-zwc1_aBglobjlt8FrSVvh2CHMFcU3rYdCbwpvpLmy6LWSUPKLFztaPmc8y6oBI8y0g6dX1HAVUHU3M0cXHSKL_F83TPmbswFJvZaoNMkepU7tgZQ/s320/Rain_by_bramLeech.jpg 
Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya

Perasaan adalah perasaan,
Hidup bersamanya bukan kemalangan,
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran
betapa indahnya dunia ini?
Hanya orang2 terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang2 bersabarlah yang akan menerima hadiah indah

Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan

*Tere Lije

Sabtu, 03 Agustus 2013

Ditepi Sungai Piedra Aku Duduk Dan Menangis


ImageJudul buku          :               Ditepi Sungai Piedra Aku Duduk Dan Menangis
Penulis                :               Paulo Coelho
Penerbit              :               Gramedia Pustaka Utama
Tebal                   :               224 halaman

"Aku pernah jatuh cinta sebelumnya. Rasanya seperti narkotik. Mula-mula mendatangkan euforia penyerahan diri, lalu berikutnya kau menginginkan lebih banyak. Kau belum kecanduan, tapi kau menyukai sensasinya dan kau masih bisa mengendalikan semuanya. Kau memikirkan orang yang kau cintai selama 2 menit dan melupakannya selama 3 jam.Tapi kemudian kau terbiasa dengan orang itu, dan mulai bergantung sepenuhnya pada mereka. Sekarang kamu memikirkannya 3 jam & melupakannya selama 2 menit. Kalau ia tak ada, kau merasa seperti pecandu yg selalu membutuhkan morfin. Dan seperti halnya pecandu yg akan mencuri & mempermalukan diri sendiri demi memenuhi kebutuhan mereka. Kau pun bersedia melakukan apa saja demi cinta"

“Namun cinta itu mirip bendungan: jika kau membiarkan satu celah kecil yang hanya bisa dirembesi sepercik air, percikan itu akan segera meruntuhkan seluruh bendenungan, dan tak lama kemudian tak seorang pun bisa mengendalikan kekuatan arusnya. Setelah bendungan itu runtuh, cinta pun mengambil kendali, dan apa yang mungkin ataupun tidak, tak lagi berarti; bahkan bukan masalah apakah orang yang kita cintai itu tetap di sisi kita atau tidak. mencintai berarti kehilangan kendali.”
 

Follow Me

Followers

^_^

"Promise me you'll always remember: You're braver than you believe, and stronger than you seem, and smarter than you think."

AKU

Selalu berjanji ...

AKU

lebih berani dari yang aku yakini,

AKU

lebih kuat dari yang aku lihat

dan AKU

lebih cerdas dari yang aku pikirkan