Bu, semoga ibu selalu dalam lindunganNya

selamat malam para nokturnal ... :D
15 menit sebelum kalenderku berubah angka menuju 6
1 jam setelah aku mengisi KRS semester baruku
setengah hari setelah aku merampungkan target ujian yang kuampu
5 hari setelah aku mulai tertarik dengan "(bukan) salah waktu "
dan satu minggu setelah aku menyisakan satu tusuk bakso bakarku di alkid pekan lalu,
AKU MENULIS INI :D
TARAMMMMM SEMSTER TIGA

   

aku tidak menjumpai multimedia disana :'( 

aplikasi malah MYOB,beghhh ,,,, itu membosankan. melanjutkan vegas mungkin, blender gambar :v atau apalah terserah, yang penting nggak ngitung uang maya -_-'.  

jumpa lagi sama matematika, distrik? daerah dari sebuah kabupaten? diskrit ? distrik ? seriuslah !

bahasa indonesia, semoga ada materi menulis latin halus -_-'  

kewarganegaraan :v padahal udah ada pancasila diawal tahun. apa bedanya ?

selainnya oke, i'm ready :D  

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Kamu datang kesana untuk belajar. Tak perlu menargetkan apalagi mengharap-harap. Kamu belajar, berusaha dan berdoa, itu sudah cukup. Pasrahkan sama Yang Di Atas. 
Dia akan memberi setimpal dengan apa yang kita usahakan" 

aku ingat kata-katamu ibu, ibu guru . . . 

ya, beberapa hari lalu aku menyapamu ibu. 

lalu kau membalasnya dengan senyuman memabukkanmu itu. entah saat itu kau mengenali rupaku atau tidak. kau terlihat begitu terburu2 lalu pergi begitu saja. 

iya, mungkin ibu lupa kalau aku pernah jadi muridmu waktu itu. ah. wajar . . . sudah hampir sepuluh tahun berlalu. sudah berapa ratus atau bahkan ribu murid yang kau tularkan ilmu muliamu 

terima kasih ibu, untuk waktu yang membuatku sampai pada titik ini. aku selalu ingat kumpulan kalimat yang membuatku tetap maju sebelum  keberanianku terkumpul untuk seleksi sekolah menengah pertamaku. aku masih ingat ibu. waktu itu :')

“Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.”